Masih banyak kalangan yang menganggap jika presbiopia dan hipermetropia itu sama saja. Apakah Sobat Djava tahu kalau presbiopia dan hipermetropia tidaklah sama? Rabun dekat adalah kondisi yang sering terjadi pada banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia. Dua jenis gangguan penglihatan yang sering dikaitkan dengan rabun dekat adalah presbiopia dan hipermetropia.
Meskipun keduanya berkaitan dengan adanya kesulitan dalam melihat objek dekat, penting untuk mengetahui bahwa keduanya memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai perbedaan antara presbiopi dan hipermetropia, serta bagaimana kedua kondisi ini memengaruhi penglihatan mata. Simak lebih lanjut untuk memahami apakah keduanya benar-benar sama atau berbeda!
Artikel Terkait: Ini Perbedaan Rabun Jauh dan Rabun Dekat yang Perlu Diketahui
Apa Itu Presbiopia?
Rabun dekat atau disebut Presbiopia adalah kondisi penglihatan yang umum terjadi seiring bertambahnya usia, biasanya mulai terjadi ketika memasuki usia 40 tahun dan semakin memburuk ketika usia 65 tahun-an. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan kemampuan lensa mata untuk berfokus pada objek yang dekat, akibat kekakuan lensa seiring dengan berjalannya waktu.
Gejala dan Penyebab Presbiopia
1.Pusing
Indikasi yang paling umum terjadi ketika seseorang mengalami sakit mata adalah pusing. Pusing yang berlebihan disertai dengan menurunnya kualitas penglihatan jarak dekat bisa menjadi tanda Sobat Djava terkena Presbiopia. Namun, Presbiopia adalah gangguan mata yang hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan mata lebih lanjut.
2.Buram Saat Melihat Jarak Dekat
Penderita mata Presbiopia akan merasakan kesulitan, bahkan buram dan tidak jelas saat melihat dari jarak dekat. Kondisi ini menandai adanya gejala Presbiopia, untuk memastikan diperlukan pemeriksaan mata lebih lanjut.
Baca Juga: Mengapa Pemeriksaan Mata Itu Penting? Yuk, Ketahui Alasannya!
3.Mata Terasa Tegang
Mata Presbiopia ditandai dengan adanya gejala mata lelah atau tegang saat terlalu lama melihat objek dari jarak dekat. Biasa kondisi ini terjadi ketika melakukan aktivitas membaca atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi yang serius.
Apa Itu Hipermetropia?
Hipermetropia (atau biasa disebut dengan rabun jauh dekat) adalah kelainan refraksi matayang mena penderita akan mengalami kesulitan saat melihat objek yang dekat dengan jelas, sementara objek yang jauh masih terlihat dengan baik. Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan tepat pada retina, tetapi jatuh di belakang retina.
Artikel Serupa: Apa Itu Rabun Dekat atau Hipermetropi?
Gejala dan Penyebab Hipermetropia
1.Kesulitan Melihat Objek Dekat
Salah satu gejala dari Hipermetropia adalah sulit melihat objek dari dekat dengan jelas, seperti saat membaca atau menggunakan ponsel.
2.Mata Cepat Lelah
Selain itu, Hipermetropia juga ditandai dengan adanya gejala mata lelah dan mata terasa tegang terumata saat melakukan pekerjaan dekat, misalnya bekerja di depan hp, komputer, atau saat membaca.
3.Sakit Kepala
Hipermetropia menyebabkan penderita merasakan sakit kepala atau pusing, bahkan timbul rasa tegang di mata setelah aktivitas yang melibatkan fokus pada objek dekat. Hipermetropia biasanya dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak yang sesuai kondisi mata untuk memperbaiki fokus cahaya pada retina.
Baca Juga: Mata Sehat Di Era Digital: Apa Yang Harus Dilakukan?
Perbedaan Presbiopia dan Hipermetropia
Presbiopia dan hipermetropia sama-sama membuat penderita merasa kesulitan melihat objek dekat, tetapi faktor penyebab kelainan mata ini berbeda. Berikut adalah perbedaan dari Presbiopia dan Hipermetropia:
- Presbiopia: Terjadi karena adanya penurunan elastisitas lensa mata seiring dengan bertambahnya usia (biasanya terjadi ketika usia lebih dari 40 tahun). Penurunan tersebut akhirnya membuat lensa mata sulit fokus ketika melihat objek dari jarak yang dekat. Kondisi tersebut hanya memengaruhi penglihatan pada jarak dekat, sementara penglihatan jarak jauh tidak terpengaruh alias tetap terlihat jelas.
- Hipermetropia: Kondisi ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea/lensa mata yang kurang sempurna. Cahaya fokus dan jatuh di belakang retina, sehingga penglihatan jarak dekat menjadi kabur atau tidak jelas. Namun, untuk penglihatan jarak jauh tidak terpengaruh atau tetap jelas.
Kesimpulannya adalah presbiopia gangguan mata yang terjadi karena terkait usia, sedangkan hipermetropia berkaitan dengan bentuk mata yang tidak sempurna.
Artikel Serupa: Hipermetropi (Rabun Dekat): Gejala, Penyebab, Pengobatan
Temukan kacamata terbaik Anda dan tetap tampil Stylish in Activity dengan kacamata dari Djava Optik! Kami tunggu kedatangan Anda di Djava Optik.
Alamat Offline Store Djava Optik:
Jl. Manukan Tengah No.115 A Surabaya. Buka setiap hari pukul 09.00–22.00 WIB (+62851-7318-5249)
Jl. Nginden Semolo No. 101 Kavling 12 Surabaya. Buka setiap hari pukul 08.00–22.00 WIB (+62 851-7682-1720)
Jl. Sumatra No. 20 GKB Gresik. Buka setiap hari pukul 09.00–22.00 WIB (+62 851-8325-3685)