Sobat Djava pasti sudah tidak asing dengan istilah pupil mata kan? Iya, itu loh lingkaran yang warnanya hitam yang ada di tengah mata kita. Namun, ada kelainan yang terjadi pada pupil mata seseorang sehingga menyebabkan pupil jadi mengecil dan menyempit. Kondisi tersebut adalah kelainan yang sering diartikan sebagai Miosis. Kira-kira penyebabnya apa dan bagaimana ya, gejala pupil mata yang mengalami Miosis? Yuk, simak artikel ini sampai selesai agar mendapatkan keseluruhan informasinya, ya, Sobat Djava! ^^
Artikel Terkait: Miosis Mata: Penyebab dan Pengobatan
Apa Itu Kelainan Pupil Miosis?
Miosis mata kerap kali diartikan sebagai kelainan pada pupil mata yang ditandai dengan perubahan pupil yang kecil atau menyempit. Kondisi ini juga disebut miosis pupil. Kelainan miosis akan menyebabkan otot-otot iris (bagian berwarna pada mata) mengencang di sekitar pupil. Otot-otot ini mengontrol apakah pupil mata akan membesar atau kecil. Nama lain dari miosis adalah pinpoint pupil.
Bagian tengah gelap mata ( pupil ) lebih kecil dari yang seharusnya. Biasanya, pupil melebar dan berkontraksi untuk memungkinkan lebih sedikit atau lebih banyak cahaya yang masuk ke mata sesuai kebutuhan. Namun dengan miosis, ukuran pupil tetap hanya 2 milimeter atau bahkan bisa berkurang. Dalam kondisi tertentu memerlukan lebih banyak cahaya yang masuk ke mata untuk melihat secara optimal. Hal ini dapat mempengaruhi salah satu atau kedua mata.
Artikel Serupa: Apa itu Miosis
Penyebab Pupil Mengalami Miosis
Sobat Djava pasti bertanya, apa sebenarnya penyebab kelainan pupil miosis? Miosis disebabkan oleh banyak faktor, ya. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan pupil mengalami Miosis:
1. Faktor Usia
2. Faktor Peradangan
3. Faktor Efek Samping Obat
Kecemasan tertentu, kejang otot, dan obat kejang seperti diazepam (Valium) atau antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl) dapat membuat pupil mata jadi berubah mengecil. Begitu juga dengan narkotika, baik yang diresepkan maupun yang terlarang. Oleh karena itu, perhatikan dosis obat yang kalian konsumsi ya, Sobat Djava.
Baca Juga: Anisometropia: Amankah Perbedaan Refraksi Mata Kanan dan Kiri?
4. Faktor Gen
Faktor selanjutnya yang menjadi penyebab pupil mengalami Miosis adalah faktor genetik. Sobat Djava mendapatkannya ketika salah satu atau kedua orang tua kalian menurunkan gen bermasalah pada bagian mata. Ini bisa terjadi pada satu mata atau kedua mata.
5. Faktor Sindrom Horner
- Kelopak mata atas turun (ptosis)
- Kelopak mata bagian bawah jadi sedikit terangkat
- Warna mata lebih terang pada mata dengan miosis (heterochromia)
- Lebih sedikit keringat dengan mata miotik
6. Faktor Sakit Kepala Cluster
Faktor yang menyebabkan kelainan pupil Miosis adalah sakit kepala berlebihan. Sakit kepala ini muncul secara berkelompok sebelum akhirnya berhenti. Umumnya, gejala ini bisa terjadi hingga delapan sakit kepala dalam sehari, masing-masing berlangsung sekitar 30 menit. Seperti sindrom Horner, miosis dan terkulai dapat mempengaruhi satu sisi wajah kalian, Sobat Djava.
Artikel Serupa: Pinpoint Pupil (Miosis): Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Tanda Dan Gejala Pupil Miosis
Pupil yang mengalami Moisis dapat ditandai dengan hal-hal di bawah ini. Jika Sobat Djava mengalami Miosis akibat dari konsumsi obat-obatan analgesik opioid, gejala yang ditunjukkan dapat berupa:
- Mual dan muntah.
- Kesulitan untuk bernapas.
- Mudah merasa mengantuk.
- Sering mengigau saat tertidur.
- Cenderung bingung dan tidak dapat fokus saat sedang berativitas yang membutuhkan fokus mata.
Namun,apabila Miosis disebabkan oleh pendarahan intraserebral, gejalanya bisa meliputi sakit kepala yang intens, mual dan muntah bahkan untuk kondisi yang parah akan hilang kesadaran. Adapun pinpoint pupil yang berkembang karena sindrom Horner, mungkin gejalanya termasuk kelopak mata turun dan menyebabkan keringat berkurang di salah satu sisi wajah (pada bayi, salah satu irisnya bisa jadi akan terlihat lebih terang).
Anterior uveitis yang menyebabkan pinpoint pupil mungkin akan memperlihatkan gejala mata kemerahan, penglihatan menjadi tampak kabur, atau mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Sedangkan pinpoint pupil dikaitkan dengan keracunan zat kimia seperti insektisida, gejala yang mungkin dialami adalah buang air kecil berlebihan, buang air besar, muntah, dan keluar liur.
Baca Juga: Lazy Eyes: Yuk Kenali Gejala Mata Malas (Amblyopia)
Temukan kacamata terbaik Anda dan tetap tampil Stylish in Activity dengan kacamata dari Djava Optik! Kami tunggu kedatangan Anda di Djava Optik.
Alamat Toko Offline Djava Optik:
Jl. Nginden Semolo No. 101 Kavling 12 Surabaya
Jl. Manukan Tengah No.115 A Surabaya
Jam Operasional:
Buka Setiap Hari Senin-Minggu
Djava Optik Nginden Pukul 08.00 s/d 22.00 WIB
Djava Optik Manukan Pukul 09.00 s/d 21.00 WIB
WA Optik Djava Offline:
+62 851-7682-1720 (Store Nginden)
+62 851-7318-5249 (Store Manukan)