Image

Pterygium: Bahayakah Selaput Putih Di Bola Mata?

Selaput putih pada mata apakah berbahaya? Pernahkah Sobat Djava merasakan gatal pada mata saat beraktivitas? Ketika merasakan ketidaknyamanan saat membaca buku, mata merah, kabur, hingga merasa gatal yang sangat mengganggu, Sobat Djava harus mulai waspada pada kesehatan mata. Sebagai salah satu organ terpenting, kesehatan mata merupakan hal yang patut dijaga karena kesehatan adalah investasi jangka panjang. 

Beberapa orang menganggap hal tersebut bukan sesuatu yang serius. Jangan anggap sepele tanda-tanda gangguan pada mata, karena bisa jadi itu adalah pterygium atau pterygium. Apakah Sobat Djava sudah pernah mendengar istilah ini? Mari kenali apa itu pterygium serta bahaya pterygium bagi mata? Simak penjelasannya  sampai akhir! ^^

Artikel Terkait: Ada Selaput Putih di Bola Mata, Berbahayakah?

Apa Itu Pterygium?

Pterygium adalah pertumbuhan selaput konjungtiva yang ada di bagian bola mata yang berwarna putih di atas kornea. Kornea merupakan lapisan transparan yang menyelimuti bola mata. Lalu, apakah efek dari pterygium terhadap mata? Pertumbuhan jaringan berbentuk seperti segitiga dan umunya diawali pada bagian tepi mata yang dekat dengan pangkal hidung. Pterygium menyebabkan selaput pada bagian putih bola mata berubah menjadi keruh sehingga menyebabkan tidak nyaman saat digunakan untuk melihat. Meskipun penyakit ini tidak berbahaya karena jaringan tersebut bersifat jinak (nonkanker), tetapi jika dibiarkan pterygium dapat meluas hingga ke kornea mata. Pterygium yang meluas hingga ke kornea akan menyebabkan gangguan penglihatan karena cahaya yang masuk melalui pupil terhalang oleh pterygium.

Artikel Serupa: Pterygium – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Penyebab Pterygium Pada Mata

Penyebab pterygium sangat kompleks. Ada banyak pendapat yang bervariasi. Bahkan sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisi pterygium. Namun, terlalu banyak paparan langsung dari sinar ultraviolet diduga bisa menjadi penyebab munculnya gejala mata pterygium.

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai patogenesis pterygium. Salah satunya adalah adanya variasi geografis yang bisa memengaruhi insiden terjadinya penyakit pterygium. Hal tersebut ditunjukan dari sebagian besar penelitian yang sudah banyak  dilakukan karena kejadian pterygium yang lebih tinggi pada negara-negara yang lebih dekat ke khatulistiwa.

Peningkatan prevalensi pterygium tersebut diduga karena efek destruktif dari radiasi ultraviolet, khususnya radiasi UV-B yang  ada di daerah khatulistiwa. Hipotesis yang diyakini, radiasi ini menyebabkan mutasi pada gen supresor tumor p53, sehingga terjadi  proliferasi abnormal pada epithelium limbal. Selain paparan langsung dari sinar matahari, kondisi iritasi pada mata yang tidak diatasi dengan baik juga dapat memicu pterygium.

Baca Juga: Mata Lelah? Ini Tips Untuk Menjaga Mata Biar Fresh Seharian Di Depan Laptop!

Apa Tanda-Tanda atau Gejala Pterygium?

Pterygium dapat diidentifikasi lebih awal untuk meminimalisir agar kondisi tidak semakin parah. Pada fase awal atau derajat ringan, gejala penyakit mata ini tidak terasa. Seiring waktu dan semakin parah, keluhan utama adalah mata merah berulang yang disertai dengan iritasi pada permukaan mata. Jadi, secara rinci, gejala pterygium meliputi hal-hal di bawah ini :

1.Mata Merah Berulang

Gejala Pterygium ditandai dengan timbulnya warna kemerahan pada mata. Efek ini biasanya disertai dengan rasa gatal dan tidak nyaman di mata.

2.Iritasi Pada Permukaan Mata

Gejala selanjutnya adalah terjadi iritasi pada mata. Hal ini akan menjadi serius bahkan sangat mengganggu  kenyamanan karena menyebabkan mata menjadi perih dan terasa berpasir.

3.Tumbuh Selaput  Putih Tipis di Permukaan Bola Mata

Gejala utama pada gangguan mata pterygium adalah tumbuhnya jaringan di permukaan bola mata. Hal ini akan membuat mata terasa mengganjal. Pada kondisi sedang maupun berat, pterygium dapat menyebakan terjadinya penekanan pada kornea sehingga terjadi distorsi kornea dan menimbulkan astigmatisme alias mata silinder.

Baca Lebih Lanjut: Fishing Eye Syindrome: Bagaimana Cara Mengobatinya?

Diagnosis Gangguan Pterygium

Pterygium dapat dideteksi secara medis oleh bantuan seorang dokter melalui gejala utamanya, yaitu tumbuhnya selaput putih tipis pada permukaan bola mata. Dokter mata juga akan melakukan pemeriksaan yang lebih saksama dengan prosedur slit lamp menggunakan alat khusus seperti kaca pembesar bercahaya untuk melakukan pemeriksaan kondisi mata. Apabila dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih detail dan menyeluruh. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan penglihatan serta memeriksa perubahan lengkungan pada kornea pasien yang menderita pterygium. Pengambilan foto mata juga mungkin dilakukan untuk melihat perkembangan pterygium apakah berkurang atau justru semakin parah.

Pengobatan Pterygium

Kondisi pterygium biasanya tidak membutuhkan penanganan bila tidak menimbulkan keluhan selain munculnya selaput putih. Untuk mata merah dan iritasi akibat pterygium, pengobatan cukup dilakukan dengan memberikan obat tetes atau salep mata yang mengandung kortikosteroid atau pelumas untuk meredakan peradangan. Prosedur operasi pterygium dapat dilakukan jika pterigium sudah tidak dapat ditangani dengan obat tetes atau salep mata, atau menyebabkan kemampuan penglihatan menurun. Operasi juga dapat dilakukan untuk alasan estetika atau kecantikan.

Cara Mencegah Pertumbuhan Pterygium

Pencegahan pterygium dapat dilakukan dengan mengenakan kacamata hitam jika sedang melakukan aktivitas di luar ruangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari paparan sinar matahari, asap, atau debu dan kotoran yang dapat memicu pterigium. Untuk mencegah mata terasa kering, kelembapan mata dapat dijaga dengan menggunakan obat tetes air mata buatan. Selain berguna untuk mencegah munculnya selaput putih atau pterigium, penggunaan pelumas pada mata juga dapat mencegah munculnya pterigium.

Temukan kacamata terbaik Anda dan tetap tampil Stylish in Activity dengan kacamata dari Djava Optik! Kami tunggu kedatangan Anda di Djava Optik.

Alamat Toko Offline Djava Optik:

Jl. Manukan Tengah No.115 A Surabaya

Jl. Nginden Semolo No. 101 Surabaya

Jam Operasional:

Buka Setiap Hari Senin-Minggu Pukul 09.00 s/d 21.00 WIB

WA Optik Djava Offline:

+62 851-7318-5249 (Store Manukan)

+62 851-7682-1720 (Store Nginden)

Don’t forget to follow our media social. Find your best glasess at:

Instagram

Tik Tok

SHARE THIS POST

Leave a Reply

Shopping Cart
×

 

Hi!

Jika ada yang perlu ditanyakan silahkan klik kontak dibawah.

×